Lahat,BKO – Setelah dilantik dan dikukuhkan pada tanggal 19 ianuari 2022 Perkumpulan Lahat Musik Industri (PALMI) yang merupakan satu satunya tempat berkumpulnya seluruh seniman yang ada dikabupaten lahat sumatera selatan dan palmi kabupaten lahat yang keberadaannya dinaungi oleh kemenparekraf indonesia adalah satu satunya di pulau sumatera untuk saat ini, Pengurus Organisasi PALMI saat ini tengah bersiap untuk melaksanakan Rapat Kerja yang pertama yang akan di gelar pada tanggal 16 Februari 2022 mendatang.
Dengan berdirinya PALMI maka kedepan pencipta lagu, pegiat seni, penyanyi dan pemain musik selain mempunyai organisasi resmi dan terdaftar serta berbadan hukum para pegiat seni tak lagi gamang dengan hasil karya karya mereka karena kedepan Palmi akan membantu proses dari hak cipta lagu atau seni tari dan lainnya. Selain itu dengan keberadaan organisasi PALMI di masa jabatan Bupati lahat Cik Ujang SH sekarang ini pemkab lahat mengapresiasi hasil karya pegiat seni yang ada di kabupaten lahat bercahaya. Bahkan dalam banyak kesempatan Bupati lahat Cik Ujang SH menyampaikan dukungannya kepada para seniman untuk bisa menghasilkan karya seni ataupun musik yang bisa mengangkat nama kabupaten lahat secara nyata.
Sejarah singkat berdirinya PALMI dikabupaten lahat
Banyaknya pegiat seni musik serta beragam musik dari berbagai genre dan selama puluhan tahun suara dari pegiat seni musik yang sejak lama terpencar tidak ter-akomodir dengan baik menjadi cikal bakal berdirinya palmi dikabupaten lahat sumatera selatan, dari Bumi Seganti Setungguan pula banyak lahir pencipta lagu lagu, penyanyi, serta pemain musik berbakat.
DIRUT adalah Salah satu contoh lagu yang menjadi everlasting bahkan lagu dirut tersebut banyak digemari hingga kemanca negara seperti dikota rottherdam negeri kincir angin belanda dan kota munich di negara jerman lagu dirut tersebut diperkenalkan oleh warga negara indonesia yang bekerja dan menetap disana.
Tak hanya lagu dirut saja, banyak lagu lagu lain dari daerah kabupaten lahat yang diciptakan oleh pencipta lagu dari kabupaten Lahat Bercahaya tersebut, misalnya lagu UMAK yang diciptakan oleh Anca Andesfa yang saat ini masih tercatat sebagai pegawai negeri sipil di dinas BPMDES kabupaten lahat.
Menurut Anca Lagu umak terinspirasi dari kisah perjalanannya yang sering tour keluar daerah baik di dalam maupun diluar negeri, Dalam beberapa perjalanan ke kota kota di indonesia sering ia jumpai ibu ibu yang usianya sudah tua/uzur namun masih giat bekerja, berdagang ataupun berkebun, mebawa sesuatu yang berat dipundak mereka padahal kemampuan fsik mereka sebenarnya sudah renta
Perjuangan mereka dalam mebesarkan anak anaknya sejak dari kecil hingga dewasa dan daribdialog yang dilakukan dengan mereka didapati beragam alasan yang membuat dirinya prihatin, terharu karena semangat berjuang mereka demi kelangsungan hidup anak anaknya
” ibuku juga termasuk dalam alur kisah mereka, saat kami masih kecil dan memerlukan biaya yang besar karena ayah kami meninggal dunia dan ibu kami meneruskan perjuangannya sendirian menghiduoi kami yang berjumlah kami 9 bersaudara karena gaji ayah kami sebagai Pensiuna pns tentu tidak bisa mencukupi biaya hidup kami.
Lagu umak diciptakan pada tahun 2017 beberapa hari setelah hari ibu. Saatbitu ketika senja dirumah ibu saya
Lagu Umak dirilis pertama kali dan dinyanyikan oleh Mario KDI selanjutnya Kemudian di cover ulang Oleh Jhon Adri agustian SH.MM Lalu dicover ulang kembali oleh Rhey Gumay,” beber anca.
dan ada lagi lagu ayek lematang dan sawe melile hasil ciptaan dari Suharni daud zen. Wanita asal dari kota solo jawa tengah yang pernah bekerja sebagai guru pendidik dan tercatat pernah menjadi guru di SMPN 5 dan SMAN 2 LAHAT yang menikah dengan almarhum¹ Daud zen yang juga berprofesi sebagai seorang guru.
Lagu lagu ciptaan dari Suharni daud Zen lebih nge-beat dengan irama gembira jika dibandingkan dengan lagu lagu lahat lainnya yang cenderung melankolis dan mendayu dayu, simak saja lagu sawe melile https://youtu.be/GV2o8pjnTHs (samlile atau dalam bahasa indonesia yang baku disebut sawo sebuah nama satu jenis buah buahan )
” Lagu sawe melile/samlile itu saya ciptakan pada akhir 80-an silam ketika suami saya Almarhum Daud Zen menjadi kepala sekolah di desa perangai yang saat ini menjadi bagian dari kecamatan merapi selatan, indahnya pemandangan alam selama dalam perjalanan kesana dengan aliran sungai lematang, bukit besak yang berdiri kokoh sangat menantang untuk di explore yang mendasari terciptanya lagu sawe melike tersebut,’ ungkapnya ketika dibincangi oleh media ini sabtu (29/1/2022) melalui sambungan telpon selulernya.
Bahkan Lagu sawe melile tersebut pernah dibawa keliling eropa sebagai lagu untuk mengiringi tari dari tim kesenian sumatera Selatan beberapa dekade silam.
” Selain sawe mile dan ayek lematang https://youtu.be/n9bHoGvmv0c
<span;> ada 2 (dua) lagu lavi jadi total 4 (empat) lagu hasil ciptaan saya yang sempat dipatenkan sampai saat ini,” terangnya.
Selain kedua nama tersebut adalah almarhum A.K. ZAELANI dedengkot pencipta lagu lagu lahat, sosok almarhum A.K. Zaelani adalah pensiunan pegawai dari Pemda Lahat namun menurut salah satu sumber terpecaya sayangnya lagu lagu ciptaan dari A.K Zaelani banyak yang hilang begitu saja.***