PART 2 SANTET A TRUE STORY: NAMAKU DINA

banner 468x60

 

BALIK PAPAN, BeritakuOnline.com – ketika sakit yang aku derita semakin membuat tubuhku tak berdaya, aku sholat dalam keadaan berbaring ditempat tidurku. Ibuku dengan kasihnya yang abadi telaten merawatku, sedang ayahku dengan sabarnya selalu senyum dan terus membangkitkan semangatku, aku tau hati mereka menangis dan bathin mereka tertoreh dalam, LUKA…!!!

” Apapun kejadian yang menimpa Dina ayah akan selalu ada untuk dina,” ucapnya suatu ketika tangannya yang tak lagi kekar membelai kepalaku.

Berulang kali aku berusaha menutup keran airmataku, namun tak bisa. Airmataku menganak sungai mengalir mengikuti lembah bathinku meresap dalam hatiku kemudian bulir bulir bening itu satu persatu jatuh menghujam tanah, dalam membekas lirihku tanpa suara.

Pikiranku menerawang jauh, selalu kutatap kilau mentari yang memantul dari embun diujung dedaunan, ” suamiku berikan aku kepastian, karena dirimu akan dihizab, karena bagaimanapun dirimu adalah imamku,”gumamku membathin bulir bulir hangat memenuhi kelopak mataku.

Baca Juga  Musi Rawas Raih Pencapaian Tertinggi di Wilayah Sumsel Dalam Mengawal Target Renaksi PPKT

” assalammualaikum, saatnya sarapan pagi,” suara lembut ibuku seketika menyadarkanku dari lamunan.

Aku tau ibuku pura pura tak melihat tangisku, tangannya mengaduk lembut sarapan didalam piring kemudian menyuapiku dengan segenap kasih sayangnya. Aku tersenyum, ibuku tersenyum tapi,…Bathinnya luka.

Selama 6 bulan aku hanya bisa sholat sambil duduk dengan kaki selonjoran karena tidak bisa ditekuk, selain itu aku mencoba bersosialisasi di medsos dari rumahku yang beralamat di jl. gunung empat no.35 rt 15 margo mulyo balikpapan barat.

Aku berusaha keras tak larut dalam kesedihan, ku rengkuh kebahagiaan dari medsos Fb ku @Dina merahitem, aku nikmati bercengkrama dengan siapapun melalui akun tiktok ku @dinamerahitem91. Dari sanalah aku mencari informasi obat obatan Herbal untuk penyakit di kaki ku yangvsampai sekarang masih bengkak.

Baca Juga  Di Duga Pengurus Partai Menjadi PPK pasal 35 PKPU 8 Dilanggar

Silahkan pembaca menghujatku karena aku tak memakai jilbab rambutku pun berwarna padahal aku pernah menimba ilmu dipondok pesantren, Bully-an adalah temanku tapi banyak hal positive yg aku dapat dari bermedsos “PERSAHABATAN TANPA PAMRIH”

Mungkin saja dari sekian banyak pembaca kisahku ini ada yang menghujatku atau menghinaku..?? Tetapi tidak mengapa karena yang aku ceritakanbisa dijadikan hikmah baik dan pembelajaran bagi siapapun, bukan pula aku mengharap belas kasihan dari pembaca sekalian tapi aku percaya dengan kekuatan doa tulus yang mengalir dari hati para pembaca.

“Kalian menguatkan ku dalam banyak hal,” kututup tulisanku karena waktu sholat magrib lebih dulu sampai ketimbang waktubindonesia bagian barat.

BERSAMBUNG,,….***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60