Perbaiki Irigasi Jebol Warga di 3 desa Bergotong Royong.

banner 468x60

 

 

LAHAT, BeritakuOnline.com – warga desa Tanjung Alam, Banuatu, dan desa Tanjung Aur di dua Kecamatan Kikim Area, Kabupaten Lahat, secara bersama sama memperbaiki saluran Irigasi yang jebol akibat diterjang Air Sungai yang meluap akibat hujan deras, dan menghantam saluran irigasi tersebut.

Warga memperbaikinya dengan menggunakan karung besar yang diisi dengan batu serta pasir dengan maksud, supaya air dari Irigasi dapat kembali mengaliri persawahan masyarakat yang ada di ketiga desa yang ada di dua kecamatan tersebut.

” kami semua bergotong royong melakukan perbaikan pada tanggul irigasi yang rusak, karena dihantam air pasang dalam seminggu terakhirbini,” ungkap kepala desa (Kades) Banuayu Kecamatan Kikim, Kabupaten Lahat, Yudi Iskandar, melalui jejaring WhatsApp pada Selasa (01/12/2020).

Baca Juga  Sebagai Bentuk Kepedulian SMSI lahat membagikan Masker Sehari Menjelang lebaran

Segala usaha dan upaya kami lakukan semaksimal mungkin sambung kepala desa (Kades) Banuayu, supaya tanggul irigasi yang rusak dapat kembali normal dan mengaliri seluruh sawah masyarakat ditiga desa, yang sampai saat ini menggalami kerusakan yang sudah cukup lama.

Selain itu, dengan gotong royong yang dilakukan oleh warga ditiga Desa ini, diharapkan Yudi Iskandar, baru rampung sekitar 80 persen. Insya Allah, kalau tidak ada ara melintang Rabu (02/12/2020) besok akan selesai semuanya.

“Kenapa ini kita buru, karena air dari tanggul irigasi yang ada, akan mengaliri sawah warga kurang lebih 1000 hektar. Alhamdulillah, dengan telah diperbaikinya irigasi ini, sebagian sawah warga telah teraliri air,” ucapnya lugas.

Tidak itu saja, Yudi Iskandar menambahkan, dengan perbaikan secara manual yang dilakukan warga tiga desa dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah (Pemkab) Lahat.

Baca Juga  Penutupan Akses Masuk ke PT SERD diperpanjang

“Semoga saja, apa yang dialami warga ditiga desa yang terdampak dapat segera ditindak lanjuti oleh Pemkab Lahat dengan memperbaiki tanggul irigasi yang jebol akibat diterjang air sungai tahun lalu,” tegasnya.

Karena, diakui Kades, pada Januari 2020 pernah ada penanggulangan dibantu menggunakan alat berat (Alber) dari PT SMS. Akan tetapi, penanggulangan dengan cara pemapakan tersebut, tidak maksimal dan jelas tak bisa bertahan lama.

“Sebab, dibulan September 2020 penanggulangan yang dilakukan dengan cara pemapakan setelah diguyur hujan akhir akhir ini, tanggulnya kembali amblas alias jebol. Sehingga, 1000 Hektar sawah warga milik tiga desa tidak teraliri dengan air,” tutup Yudi Iskandar.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60