Jakarta, BeritakuOnline.com – Mengutip sajak penyair terkenal Khahlil Gibran, “Anak-anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putra-putri kehidupan, yang merindukan kehidupan. Mereka hadir melaluimu, tapi bukan daripadamu”
Senator asal sumsel Arniza nilawati SE.MM Angkat Bicara tentang hari anak sedunia.
Jumat, tanggal 20 November 2020 negara-negara di berbagai belahan dunia, memperingati hari anak sedunia. Tujuannya adalah, untuk senantiasa menghormati hak-hak anak di seluruh dunia yang wajib dipenuhi oleh kita semua. Unicef tahun ini mengangkat isu perubahan iklim dan lingkungan terhadap anak.
Disepakati pula pada tahun ini, hari anak sedunia mengambil tema, “A day to reimagine a better future for every child.” Maksudnya adalah, sudah semestinya saat ini berbagai pihak untuk membentuk kembali masa depan anak yang lebih baik.
Senator asal Sumsel. Arniza Nilawati, SE.MM., merasa perlu urun rembug mengemukakan pikiran dan gagasannya, terkait dengan hal tersebut. Dalam pengamatan Arniza, isu yang secara konsisten terus mendapat sorotan dunia dalam beberapa dekade belakangan ini adalah isu perubahan iklim dan lingkungan.
Perubahan iklim tidak saja berakibat pada meningkatnya suhu permukaan bumi, tetapi juga mengakibatkan turunnya suhu permukaan bumi. Perubahan iklim yang berkorelasi dengan terjadinya pemanasan global. Hal itu berdampak negatif yang sangat serius bagi ekosistem dunia. Perubahan iklim akan merusak tatanan lingkungan hidup dan harmonisasi kehidupan umat manusia di muka bumi.
Para ahli epidemologi menyatakan, bahwa merebaknya pandemi virus covid 19 tidak terlepas dari dampak terjadinya perubahan iklim yang ekstrim, yang menyebabkan virus H1N1 terus bermutasi dan akhirnya menjadi Covid 19 yang tergolong ganas dan mematikan.
Dampak pandemi virus covid 19 sangat dahsyat mengguncang sendi-sendi ketahanan bangsa-bangsa di dunia. Tidak terkecuali dampaknya menghantam dunia anak.
” kita saat ini tengah menunggu hasil riset dan study dari para pakar yang fokus meneliti sejauhmana medan magnitude dampak negatif dari pandemi virus covid 19 terhadap masa depan anak,” ucap Arniza.
Masih menurut Arniza, secara kasat mata, kita bisa menyaksikan bagaimana lebih dari enam bulan lamanya anak-anak kita terhenti aktivitas belajarnya yang intensif. Juga pandemi ini telah mengakibatkan meningkatnya angka kemiskinan, yang berakibat pada buruknya gizi dan layanan kesehatan pada anak, walaupun kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang hingga hari ini terus bekerja keras meminimalisir dampak negatif ini.
” kita harus memastikan terkait dengan rencana pemerintah untuk memberikan vaksin virus covid 19 di awal tahun depan, harus didahulukan untuk anak-anak kita,” ujarnya.
Segala upaya maksimal untuk memproteks anak-anak dari dampak negatif pandemi virus covid 19 adalah semata-mata untuk mencegah terjadinya lost generation pada bangsa kita dimasa yang akan datang,” pungkasnya.***