Tirta.KA
LAHAT SUMSEL, BKO.Com – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lahat, Arry AMd, bersama Wakil Ketua Komisi IV H Mim haimi SE MM dan Sekretatis Lion Faizal SE MM beserta Anggotanya Nanda Finola Harahap SKM, H. Nopran Marjani SPd, Dendi Alexsander SKom, Litran Effendi SH, Widia Ningsih SH, Firiyanto Spdi dan wiwin andaini SE kunjungan monitoring terhadap kinerja gugus tugas sebagai pelayanan pasien covid -19.
Tampak, kegiatan di Rumah Sehat Covid-19 tepatnya di Batai, Kelurahan Pagar Agung itu juga memberikan bantuan sembako san obat o atam Herbal kepada keluarga pasien yang terpapar virus corona.
“Kami sengaja mendatangi rumah sehat batai untuk membuktikan benar tidaknya tentang isu tak sedap yang belakangan ini merebak dimasyarakat terkait ketidak siapan pelayanan untuk saudara saudara kita yang sekarang menjalani perawatan dikarenakan terpapar covid-19 dikabupaten lahat ini,” ujar Arry A.md disela sela kegiatan kepada media ini. Jumat (25/9/2020)
Atas dasar itulah, sambungnya, maka kami komisi IV langsung melakukan croscek kesini dan di dapati bahwa isu yang beredar tersebut tidaklah benar, karena dikedua tempat perawatan yang disediakan untuk merawat pasien laki laki dan perempuan semuanya dalam keadaan sangat refresentatif dan terakomodir dengan sangat memuaskan, lanjut arry lebih jauh.
“Benar bahwa kedatangan kami ke sini untuk melihat secara langsunhlg dan sekaligus Memberikan dukungan moril kepada seluruh pasien yang saat ini sedang dalam perawatan tim medis dan juga kepada yang sedang melakukan karantina mandiri agar enjoy dan tidak panik,” jelas Lion faizal SE MM.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponco Wibowo SKM MKes mengatakan bahwa pihaknya sangat siap dengan keadaan yang sekarang terjadi karena di masyarakat sekarang ini berkembang opini bahwa covid-19 tidak ada.
“Bahkan sebagian masyarakat mempercayai bahwa wabah covid-19 tidak berbahaya, justru hal tersebut menjadi trigger melambungnya daftar pasien covid-19 belakangan ini yang mengakibatkan kabupaten lahat menjadi Zona merah berdasarkan kajian epidemiologis, survailence dan pelayanan kesehatan,” beber Ponco.***